Sunday, October 9, 2016

Pemkab Cilacap Kembali Janjikan Perbaikan Pasar Kroya


Radar Banyumas, CILACAP - Janji manis kembali keluar dari Pemerintah Kabupaten Cilacap. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, berencana memperbaiki sejumlah fasilitas umum di Pasar Kroya. Meski bukan rehabilitasi menyeluruh, hal ini menjadi angin segar bagi para pedagang Pasar Kroya, yang sejak beberapa tahun terakhir menuntut perbaikan pasar.
Fasilitas umum yang akan diperbaiki, meliputi lahan parkir, MCK, mushala, dan selasar, yang tidak masuk dalam hak guna bangunan (HGB).
Kepala Disperindagkop Cilacap, Dian Arinda Murni, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Yusuf Efendi, Rabu (5/10) menjelaskan, Pemkab Cilacap dapat mengalokasikan anggaran perbaikan, setelah fasilitas umum tersebut diserah terimakan dari PT Tata Daerah Mandiri (TDM) selaku pengembang, kepada Pemkab Cilacap.
Penjelasan ini, tercantum pada salah satu pasal nota kesepahaman antara Pemkab Cilacap dengan PT TDM. Meski demikian, seluruh pasal dalam nota kesepahaman tersebut masih dipelajari oleh Bagian Hukum Setda Cilacap.
“Agar pelaksanaan perbaikan fasilitas umum tidak melanggar aturan,” kata Yusuf Efendi, seperti dikutip dalam website resmi Pemerintah Kabupaten Cilacap. Cilacap.go.id
Setiap tahun target retribusi untuk Pasar Kroya ditetapkan sekitar 80 juta rupiah. Saat ini pencapaian retribusi tersebut telah terealisasi sekitar 80 persen. Yusuf menjelaskan, rencananya minggu depan akan ada penandatanganan berita acara serah terima fasilitas umum, dari PT TDM kepada Pemkab Cilacap.
Diharapkan prosesnya dapat selesai sekurang-kurangnya 20 hari, karena berita acara penyerahan tersebut juga dibutuhkan oleh Bank BNI, yang berencana akan membangun fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di lahan parkir komplek pasar itu. Sebab setelah diserahkan, nantinya pendirian ATM tersebut hanya membutuhkan rekomendasi dari Pemkab Cilacap, sehingga prosesnya lebih mudah. (*/ttg)


Sembilan Puskesmas Terima Ambulan Baru


CILACAP MEDIA, - Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap siap menyerahkan sembilan ambulan baru untuk Pusat Kesehatan Masyarakat yang ada. Ambulan jenis Toyota Innova tersebut merupakan pengadaan tahun 2016 dan bersumber dari Anggaran Pembangunan Daerah (APBD).
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Marwoto menjelaskan, tahun 2016 ini pihaknya telah membeli sembilan unit  ambulan yang bersumber dari APBD 2016. Ambulan tersebut nantinya diserahkan kepada Puskesmas yang membutuhkan dan mengganti kendaraan yang sudah tua. 
"Pengadaan ambulan tahun ini sudah datang, sebanyak sembilan unit. Jenisnya Toyota Innova," jelas Marwoto, Kamis (6/10/2016).

Menurutnya, tidak lama lagi ambulan tersebut akan diserahkan kepada masing-masing puskesmas yang membutuhkan. Ambulan tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membawa pasien rujukan dari kecamatan ke Cilacap Kota dalam hal ini RSUD Cilacap.

Adapun Puskesmas yang akan menerima ambulan antara lain Gandrungmangu I, Kroya I, Cimanggu I, Karangpucung I dan Cilacap Selatan I.

Disinggung mengenai realisasi pengadaan ambulan tidak sesuai dengan rencana umum pengadaan (RUP), Marwoto tidak menampik hal itu. Dia mengungkapkan, awalnya alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp 3.25 miliar untuk pengadaan 10 unit ambulan jenis Mitsubishi L-300.

"Ternyata ambulan L-300 tidak siap sehingga kita alihkan untuk membeli ambulan jenis Toyota Innova. Ternyata anggaran yang ada hanya cukup untuk membeli sembilan unit, modenya standart bukan ekonomi," ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan pekerjaan sembilan Puskesmas yang direhabilitasi Kepala Dinkes mengatakan saat ini masih dalam proses. Tahap pekerjaan rata-rata sudah mencapai 80 persen.

"Diharapkan, sebelum akhir tahun pekerjaan sudah tuntas," kata Marwoto.

Seperti diketahui, sembilan Puskesmas di Kabupaten Cilacap pada 2016 mendapat kucuran dana dari Pemerintah Pusat untuk perbaikan Puskesmas melalui program Peningkatan Kualitas Puskesmas. Total anggaran rehabilitasi Puskesmas tersebut sebesar Rp 26,64 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).  Diharapkan pada 2017 mendatang, sarana dan prasarana seluruh Puskesmas di Cilacap sudah memenuhi standar pelayanan kesehatan masyarakat.

Sembilan Puskesmas yang direhab yakni UPT Puskesmas Cipari, Cilacap Utara I, Patimuan, Nusawungu I, Adipala II, Maos, Sampang, Wanareja II dan Kampunglaut. Khusus Puskesmas Patimuan, selain dari DAK juga mendapat bantuan rehab yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 2 miliar sehingga totalnya Rp 4 miliar.

Saturday, October 8, 2016

Pesta Miras Oplosan di Binangun Berujung Maut


Dua Masih Dirawat Intensif, Dua Rawat Jalan
Radar Banymas-CILACAP- Tujuh orang warga Binangun, Cilacap keracunan akibat pesta miras oplosan, Rabu (5/10) malam lalu. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, Jumat (7/10) kemarin, satu orang korban bernama Agus Sutarno alias Puying akhirnya meninggal dunia. 
Pesta miras itu digelar di rumah Roto, warga Desa Kepudang, Kecamatan Binangun, sekira jam sembilan malam. Informasi yang dihimpun Radar, Agus Sutarno yang berumur 32 tahun itu sempat mendapat perawatan di RS Siaga Medika selama satu malam. Baca lebih lanjut >>>

Sedekah laut Cilacap Jadi Ajang Tebar Pesona Pilkada


Radar Banyumas-Cilacap-Ritual sekaligus pesta para nelayan berupa Sedekah Laut tak luput menjadi ajang bakal calon bupati untuk memulai lebih dini kampanye. Pantauan Radar Banyumas, nampak dari salah satu kelompok nelayan menggunakan kaos warna merah dan bertuliskan Taufik Bae Lah di bagian punggung. Sementara bagian depan, ada gambar Ketua DPRD Kabupaten Cilacap yang mengepalkan tangan kanannya. Baca lebih lanjut >>>

Perajin Hiasan Galau Cari Kulit Kerang di Cilacap


Liputan6.com, Cilacap - Perajin hiasan dari kulit kerang di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sedang gundah gulana. Ini karena kerang tengah sulit ditemukan di wilayah perairan selatan Cilacap.

"Kalaupun ada, jumlahnya sangat sedikit dan kondisi rusak. Mungkin karena kadar garamnya terlalu tinggi," kata seorang perajin, Sugiyono (65) di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jateng, seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/8/2016).

Karena itu, kata dia, sebagian besar perajin di Cilacap terpaksa mendatangkan kulit kerang dari luar daerah, seperti Tegal dan Situbondo. Baca lebih lanjut >>>

Nelayan Cilacap Diperas Rp 13,35 Juta Saat Urus Surat Izin Kapal


Liputan6.com, Cilacap – Nelayan Cilacap mengadu ke Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti terkait adanya pungutan liar pembuatan pas kapal di Syahbandar Cilacap, Jawa Tengah. Nelayan dipungut Rp 13 juta untuk pengurusan surat itu, padahal menurut peraturan hanya Rp 100 ribu.

"Saat itu saya hanya membawa uang Rp 3 juta, tapi diminta uang Rp 13,5 juta," kata Kustoro Payau, nelayan Cilacap, Selasa, 23 Agustus 2016.

Kustoro juga menulis kronologi permintaan pungutan liar itu di laman media sosialnya. Pengakuan itu lantas ditautkan ke media sosial Susi Pudjiastuti. Baca lebih lanjut >>>

Rp 30 Juta Jadi Perantara Perdamaian Pemuda Cilacap-Cirebon


Liputan6.com, Seoul - Duta Besar RI untuk Korea Selatan (Korsel), John Prasetio, angkat bicara terkait pertikaian antara Paguyuban Cirebon, Indramayu, melawan Kelompok Cilacap. Insiden ini mengakibatkan sejumlah korban luka.
John mengaku peristiwa ini membuatnya naik pitam. Dia menegaskan hal tersebut tak boleh terulang di masa depan.
"Korban yang ada sudah lebih dari cukup dan tidak perlu ditambah. HUT RI harus menjadi momentum persatuan dan pencapaian prestasi WNI," sebut John kepada Liputan6.com, Rabu (10/8/2016). Baca lebih lanjut >>>

Pemuda Cilacap dan Cirebon Terlibat Pertikaian di Korsel


Liputan6.com, Seoul - Pertikaian antara dua paguyuban WNI terjadi di Korea Selatan (Korsel). Adu jotos ini diduga keras akibat pengaruh minuman keras.
Dijelaskan Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, M Aji Surya, pertikaian terjadi di Kota Ansan, Korsel Mei lalu, antara kelompok Cirebon-Indramayu melawan kelompok Cilacap. Namun beritanya tersebar baru-baru ini.
"Ini karena masalah sepele yakni salah paham yang mungkin karena dampak miras," sebut Aji kepada Liputan6.com, Rabu (10/6/2016). Baca lebih lanjut >>>

Hiu Tutul Sepanjang 6 Meter Dikubur di Cilacap


Liputan6.com, Cilacap - Satu hiu tutul atau hiu zebra (Stegostoma fasciatum) dilaporkan terdampar di Pantai Menganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dalam kondisi hidup meskipun akhirnya mati karena terlalu lama berada di darat.

"Hiu itu diperkirakan terdampar sejak dini hari tadi. Saat ditemukan, kondisinya masih hidup karena terlihat bergerak-gerak," kata Eko, nelayan di Pantai Menganti, Cilacap, dilansirAntara, Sabtu (27/8/2016).

Menurut dia, sejumlah nelayan berusaha mengevakuasi hiu yang bermotif tutul itu ke tengah pantai dengan cara mendorong. Akan tetapi, kata dia, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena terlalu berat. Baca lebih lanjut >>>

Hiu Tutul Mati di Laut Cilacap Karena Kehabisan Nafas


Liputan6.com, Cilacap - Akibat cuaca buruk, seekor hiu tutul terdampar di Pantai Menganti Rawa Jarit, Kesugihan Cilacap. Nelayan sempat hendak menolong, namun karena berat hiu yang mencapai satu ton, mereka tak kuat mengangkatnya.
"Nelayan menemukan ikan ini sekitar pukul 06.00 tadi pagi," kata Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Cilacap, Eko Sondo Suprapto, Sabtu, 27 Agustus 2016.
Ia mengatakan, tak berapa lama, hiu itu mati kehabisan nafas. Menurutnya kondisi laut selatan dalam beberapa hari ini memang sedang buruk. Selain hujan serta angin kencang, ombak tinggi bahkan dapat menjulang hingga empat meter. Baca lebih lanjut >>>

VIDEO: Balita Pengungsi Banjir di Cilacap Tenggelam Terbawa Arus


Liputan6.com, Cilacap - Neisha, balita asal Desa Sidamulya, Kecamatan Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, dilarikan ke puskesmas setelah tubuhnya ditemukan tak jauh dari lokasi pengungsian korban banjir.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (18/9/2016), Neisha yang berusia 16 bulan ini tenggelam setelah terseret arus saat sedang mengungsi bersama keluarganya.Saat kejadian, Neisha tengah bersama saudaranya. Bocah perempuan anak pasangan Agus dan Eti ini kemudian bermain sendiri dan tiba-tiba ditemukan warga sudah dalam keadaan terapung. Baca lebih lanjut >>>

Minyak Pertamina Tumpah ke Laut Selatan, Nelayan Sulit Cari Ikan


Liputan6.com, Cilacap – Minyak dari Depot Pertamina Kawasan Dermaga Sleko tumpah ke perairan. Minyak itu menyebar melalui Sungai Donan yang terhubung dengan Laguna Segara Anakan. Jika tak segera ditangani, minyak akan sampai ke perairan lepas.

"Sebenarnya kami sudah melihat tumpahan minyak sejak Senin lalu, tapi sampai hari ini belum semua dibersihkan," kata Kustoro, nelayan Cilacap, Rabu (28/9/2016).

Saat ini, petugas Pertamina masih berusaha melokalisasi tumpahan minyak agar tak cepat menyebar. Ia menyebutkan, radius tumpahan minyak siang ini sudah mencapai perairan Jati, Sapuregel, Kecamatan Kampunglaut. Baca lebih lanjut >>>

Kebakaran Tangki Pertamina Cilacap Padam Setelah 1 Jam


Liputan6.com, Cilacap - Salah satu tangki kecil bernomor 41 di kilang Pertamina Cilacap meledak dan terbakar. Kebakaran tersebut kini sudah bisa ditangani oleh pemadam internal Pertamina.

"Pemadaman dilakukan oleh internal Pertamina. Tapi, kami ikut berjaga," kata Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, Rabu (5/10/2016).

Ia mengatakan, kebakaran bisa dilihat dari asap hitam pekat yang membumbung ke angkasa. Kebakaran bisa dipadamkan sekitar satu jam. Baca lebih lanjut >>>>